Most Popular
This Week
Pertempuran Sidobunder 2 September 1947 – Kec. Puring, Kebumen
Tugu Peringatan Pertempuran Sidobunder 2 September 1947 Desa Sidobunder terletak 10 Km sebelah selatan kota Gombong. Desa ini kini mas...
Situs Pamokshan Gajah Mada /Eyang Sabda Palon dan Pertabatan Raja – Raja Jawa Di Panjer Kebumen
Pamokshan Gajah Mada, di komplek pabrik Mexolie /Sarinabati Panjer – Kebumen Situs Pamokshan Gajah Mada /Eyang Sabda Palon dan Perta...
Situs Makam Marga Ewuh Panjer – Kebumen
Situs Makam Ki Marga Ewuh, Panjer – Kebumen Marga Ewuh adalah sebutan akrab seorang Senopati Mataram di jaman Sultan Agung Hanyakrakus...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
Latest News
.
kota
»
Riwayat Kota Bojonegoro
Riwayat Kota Bojonegoro
By admin On Rabu, 18 Maret 2015
kota
0 comments
Bojonegoro sebagai wilayah kerajaan Demak mempunyai loyalitas tinggi terhadap raja dan kerajaan. Kemudian sehubungan dengan berkembangnya budaya baru yaitu Islam, pengaruh budaya Hindu terdesak dan terjadilah pergeseran nilai dan tata masyarakat dari nilai lama Hindu ke nilai baru Islam tanpa disertai gejolak. Raden Patah, Senopati Jumbun, Adipati Bintoro, diresmikan sebagai raja I awal abad XVI dan sejak itu Bojonegoro menjadi wilayah kedaulatan Demak. Dalam peralihan kekuasaan yang disertai pergolakan membawa Bojonegoro masuk dalam wilayah kerajaan Pajang dengan raja Raden Jaka Tinggkir Adipati Pajang pada tahun 1568.
Pangeran Benawa, putra Sultan Pajang, Adiwijaya merasa tidak mampu untuk melawan Senopati yang telah merebut kekuasaan Pajang 1587. Maka Senopati memboyong semua benda pusaka kraton Pajang ke Mataram, sehingga Bojonegoro kembali bergeser menjadi wilayah kerajaan Mataram. Daerah Mataram yang telah diserahkan Sunan Amangkurat kepada VOC berdasarkan perjanjian, adalah pantai utara Pulau Jawa, sehingga merugikan Mataram.
Perjanjian tahun 1677 merupakan kekalahan politik berat bagi Mataram terhadap VOC. Oleh karena itu, status kadipaten pun diubah menjadi kabupaten dengan wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Toemapel yang juga merangkap sebagai Bupati I yang berkedudukan di Jipang pada tanggal 20 Oktober 1677.
Maka tanggal, bulan dan tahun tersebut ditetapkan sebagai HARI JADI KABUPATEN BOJONEGORO. Pada tahun 1725 Susuhunan Pakubuwono II naik tahta. Tahun itu juga Susuhunan memerintahkan agar Raden Tumenggung Haria Mentahun I memindahkan pusat pemerintahan kabupaten Jipang dari Padangan ke Desa Rajekwesi. Lokasi Rajekwesi ± 10 Km di selatan kota Bojonegoro. Sebagai kenangan pada keberhasilan leluhur yang meninggalkan nama harum bagi Bojonegoro, tidak mengherankan kalau nama Rajekwesi tetap dikenang di dalam hati rakyat Bojonegoro sampai sekarang.
Budaya
Tari Tayub :
Tayub merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh waranggono yang syairnya sarat dengan petuah dan ajaran.
Pertunjukan tari ini banyak dipergunakan untuk meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya, tarian tayub ini sudah terkoordinir dalam suatu kelompok tertentu dengan nama khas masing-masing.
Biasanya kelompok-kelompok tari tayub ini banyak terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30 Km dari Kecamatan Kota Bojonegoro.
Wayang Thengul :
Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro. Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro. Sedangkan jalan cerita dari wayang thengul ini lebih banyak mengambil cerita menak.
Kerajinan
Kerajinan Mebel Kayu Jati, Produk unggulan ini telah lama dikenal dan berkualitas ekspor, karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan desain telah disesuaikan dengan situasi zaman, baik lemari, buffet, meja, kursi atau tempat tidur.
Adapun daerah-daerah yang terkenal sebagai industri mebel yaitu diantaranya sukorejo dan temayang. apa yang membedakan mebel bojonegoro dengan mebel yang lain, mebel bojonegoro dibuat dari kayu-kayu jati asli dan memiliki umur yang bisa di bilang sudah cukup tua, dengan menggukan kayu yang tua maka hasil mebelnya dan ukirannya akan sangat indah sehingga memberikan corak yang khas.
Kerajinan Bubut – Cukit, Bentuk souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap menonjolkan guratan kayu jati. Penggarapannya dilakukan secara teliti dan detail, tapi tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur mobil, sepeda motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias interior.
Kerajinan Limbah Kayu, Kerajinan limbah kayu jati yang dibentuk menjadi karya seni dalam berbagai model sudah merambah pasar ekspor ke berbagai negara.
Kerajinan Batu Onix, Bojonegoro memiliki tambang batu onix yang melimpah sehingga berbagai produk kerajinan onix dapat dihasilkan dengan kualitas sangat memuaskan. Pusat kerajinan batu onix terdapat di Kecamatan Bubulan.
Ledre adalah makanan khas Bojonegoro. Berbentuk gapit (seperti emping gulung) dengan aroma khas pisang raja yang manis. Sangat tepat untuk teman minum teh atau dan sajian tamu atau untuk oleh-oleh.
Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre lebih halus, lembut dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak kasar. selain dari pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang misalnya pisang saba, pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah bojonegoro atau lebih optimalnya dalam membuat ledre yaitu menggunakan pisang raja.
Salak Wedi rasanya manis, masir, renyah, segar dan besar. Dapat dijumpai di setiap pekarangan rumah penduduk di desa Wedi dan sekitarnya. Perbedaan Salak Wedi dengan salak lain, seperti Salak Pondoh, adalah kandungan air yang lebih banyak sehingga membuat Salak Wedi terasa lebih segar. Keberadaan Salak Wedi sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, yang secara turun-temurun telah menjadi sumber pendapatan bagi warga Desa Wedi. Konon asal muasal bibit salak ini pertama kali dibawa oleh seorang Ulama' yang mengajarkan agama Islam di desa Wedi. Dari bibit tersebut terus berkembang hingga tidak hanya desa Wedi tetapi meliputi juga beberapa desa sekitar Wedi, yaitu Kalianyar dan Tanjungharjo.
Blimbing Ngringinrejo, Blimbing dengan berat 2 - 3 ons per buah dapat dijumpai di kebun buah desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Rasanya manis, segar dan harum, sangat tepat untuk hidangan penutup, rujak dan lain-lain.
Agro Wisata Tembakau, Bojonegoro sebagai penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai tembakau terbaik di dunia. Hijaunya tanaman tembakau hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat dilihat antara bulan Mei - Oktober.
Tempat Wisata
Bojonegoro memiliki banyak tempat wisata meskipun belum terkelola secara maksimal. Akan tetapi hal ini tentu saja bisa menjadi daya tarik tersendiri. Berikut adalah beberapa diantaranya : Kahyangan Api, Merupakan sumber api alam yang menyala sepanjang tahun. dan terletak pada posisi yang sangat strategis yaitu dikelilingi oleh hutan-hutan yang dilindungi dan bebas dari pencemaran polusi. selain sumber api abadi di kahyangan api juga terdapat mata air yang konon dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Anehnya air ini dari jauh berbau buuk tetapi setelah mendekat baunya itu hilang dan dari jauh air ini kelihatang seperti air mendidih tetapi kalau kita sudah mengambilnya maka air tersebut terasa dingin dan sejuk. Konon, menurut suatu cerita rakyat, keampuhan lokasi Kahyangan Api telah dirasakan semenjak pemerintah Maha Prabu Angling Dharma (Sri Aji Dharma) dari Malawapati, yang melatih para prajurit Malawapati di lokasi Kahyangan Api tersebut. Bahkan, ada beberapa pusaka Malawapati yang ditempa di Kahyangan Api, termasuk pusaka "punjer" (andalan) Kerajaan Malawapati dan Kerajaan Bojonegoro di masa Hindu silam. Benar tidaknya cerita tersebut, tidak diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar, Serat Astra Dharma yang saat ini disimpan di salah satu museum terkenal di Negara Belanda, dapat menjelaskan hal tersebut. Serat yang ditulis pada masa Raja Astra Dharma alias Prabu Kijing Wahana, ayahanda Prabu Angling Dharma, yang legendaris tersebut. Apabila Serat Astra Dharma tersebut kembali ke Nusantara (Indonesia) dapatlah diketahui dengan pasti bagaimana urutan silsilah raja-raja Malawapati dan Kediri yang bersumber dari satu asal yaitu Hastinapura di India.
Waduk Pacal, Waduk pacal yaitu merupakan salah satu tempat wisata yang ada di bojonegoro, wisata ini menyuguhkan lingkungan alam yang sangat mempesona karena di kelilingi oleh bukit-bukit yang sangat indah.
Wana Wisata Dander, keunggulan dari wisata ini yaitu tempat yang sangat luas dan dilengkapi dengan padang golf, wisata ini sangat cocok untuk anak-anak karena selain padang golf, disana juga terdapat berbagai macam permainan anak-anak, seperti taman bermain, kolam untuk mandi bola, kolam renang dan sungai yang sangat jernih dengan keadaan sekelilingnya yang sejuk dan tentu saja bebas dari polusi.
source 1
About admin
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
About Me
Popular Posts
-
Pertempuran Sidobunder 2 September 1947 – Kec. Puring, Kebumen
Tugu Peringatan Pertempuran Sidobunder 2 September 1947 Desa Sidobunder terletak 10 Km sebelah selatan kota Gombong. Desa ini kini mas...
-
Situs Pamokshan Gajah Mada /Eyang Sabda Palon dan Pertabatan Raja – Raja Jawa Di Panjer Kebumen
Pamokshan Gajah Mada, di komplek pabrik Mexolie /Sarinabati Panjer – Kebumen Situs Pamokshan Gajah Mada /Eyang Sabda Palon dan Perta...
-
Situs Makam Marga Ewuh Panjer – Kebumen
Situs Makam Ki Marga Ewuh, Panjer – Kebumen Marga Ewuh adalah sebutan akrab seorang Senopati Mataram di jaman Sultan Agung Hanyakrakus...
-
Tokoh seorang Ki Hadjar Dewantara
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa me...
-
Status Quo Kemit – Agresi Militer Belanda II : Kisah Tragis Tujuh Patriot Kebumen Pembela NKRI Korban Kejahatan Perang Belanda dan Perusakan Situs Mexolie Panjer Kebumen Mengatasnamakan Kepentingan Pembangunan
7 petugas keamanan di pihak RI penjaga garis status Quo 24-01-1948, korban kejahatan peang belanda (gugur 19-12-1948) 6 tampak,1 tampak l...
-
Temuan Peradaban Kabalistik di Kebumen
Cincin emas kepala oval dengan enkripsi, tropenmuseum Fakta dan data sejarah akan muncul seiring pudarnya sejarah itu sendiri karena p...
-
Situs Batu Kalbut di Kecamatan Ayah – Kebumen
Peti kubur batu dengan ukiran ular naga jawa di situs Cagar Budaya Batu Kalbut Kec. Ayah, Kebumen Satu lagi peninggalan peradaban masa...
Tidak ada komentar: